Friday, 25 October 2013

Proses Pengeluaran

  1. Defekasi    : Proses pengeluaran sisa pencernaan (feses) melalui anus.
  2. Ekskresi    : Proses pengeluaran sisa hasil proses kimiawi (metabolisme) yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.
  3. Sekresi      : Proses pengeluaran oleh kelenjar berupa enzim.

Alat-Alat Ekskresi Pada Manusia
- Ginjal -> Mengeluarkan Urine
- Kulit -> Mengeluarkan Keringat
- Hati -> Mengeluarkan Empedu
- Paru-Paru -> Mengeluarkan CO2 dan H2O

A. Ginjal
Ginjal merupakan alat penyaring darah yang berbentuk seperti kacang. Ginjal terletak disebelah kiri lebih tinggi karena letak hati yang lebih tinggi pada bagian kiri. Fungsi utama ginjal adalah menyaringdan membersihkan darah. Selain itu ginjal juga mempunyai fungsi lain yaitu :
a.     Mengatur volume darah.
b.     Mendaur ulang Air, Mineral, Glukosa dan Gizi.
c.     Mengatur keseimbangan kandungan kimia darah.
d.     Menjaga darah agar tidak terlalu asam.
e.      Sebagai alat Osmoregulator, yaitu untuk menjaga keseimbangan kadar air dalam darah dan jaringan.

1)          Kulit Ginjal (Korteks)
Tersusun atas Nefron yang berjumlah lebih kurangsatu juta sel. Dalam Korteks terdapat Badan Malphigi yang terdiri atas Glomerulus dan Simpai Bowman.
Glomerulus adalah Anyaman pembuluh kapiler darah. Sedangkan Simpai Bowman adalah Cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus.

2)          Medula (sumsum ginjal)
Sumsum ginjal terdiri badan-badan berbentuk kerucut yang disebut piramida ginjal. Disini, hasil  penyaringan dari korteks diserap zat-zat pentingnya, seperti garam, gula, dan asam amino. Bagian ini berfungsi untuk mengkonsentrasikan urine.
3)       Pelvis (rongga ginjal)
Pelvis adalah tempat penampungan urin sementara sebelum disalurkan ke ureter untuk proses ekskresi.

Glomerulus 
Glomerulus atau kapsul bowman yang mengelilingi glomerulus terdiri dari membran basement, berjajar di permukaan dalamnya oleh lapisan sel epitel gepeng yang tercermin dari lapisan membran pada glomerulus pada titik pintu masuk atau keluar dari pembuluh aferen dan eferen. Seluruh permukaan glomerulus ditutupi denganlapisan berkelanjutan dari sel-sel yang sama, pada lapisan halus pendukung membran . Jadi antara glomerulus dan kapsul ruang yang tersisa membentuk rongga yang dilapisi oleh lapisan kontinu sel skuamosa. Rongga ini bervariasi dalam,ukuran sesuai dengan keadaan sekresi dan jumlah cairan yang ada di dalamnya.
Fungsi Glomerulus
1.   Menghilangkan zat kimia yang termakan lewat makanan/minuman. Zat-zat 7P (pemutih, penjernih, pengawet, pengental, pewarna, penyedap dan pemanis buatan) harus dikeluarkan oleh ginjal ke dalam air seni. Begitu pula, sebagian besar obat yang kita minum. Apalagi jika zat yang termakan itu bersifat racun seperti pestisida, pewarna tekstil atau pengawet formalin.
2.   Mengeluarkan limbah nitrogen dari hasil metabolisme protein seperti ureum atau BUN, dan kreatinin serta asam urat baik yang berasal dari makanan maupun dari keausan/kerusakan otot kita sendiri.
3.   Mempertahankan zat yang berguna seperti albumin (protein darah) dan glukosa (gula darah) agar keduanya tidak tersaring keluar. 

   Tubulus 
Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil ginjalyang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle, tubulusdistal, dan tubulus urinarius.Dari glomerulus, tubulus berjalan sebagian berkelok-kelok dan sebagian lurus. Bagian pertama tubulus berkelok-kelok dan dikenal sebagai kelokan pertama atau tubula proksimal dan sesudah itu terdapat sebuah simpai henle. Kemudian tubula itu berkelok-kelok lagi, disebut kelokan kedua atau tubuladistal, yang bersambung dengan tubula penampung yang berjalan melintasi kortek dan mendula, untuk berakhir di puncak salah satu piramid. Kira-kira setiap ginjal memiliki 1.000.000 nefron selama 24 jam menyaring darah 170 liter. Struktur ginjal dapat  berisi pembuluh darah. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dan kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior. 

Fungsi Tubulus Ginjal
  1. Mengatur cairan tubuh lewat produksi air seni dan pengaturan kekentalannya.
  2. Mengatur keseimbangan asam-basa.
  3. Mengatur elektrolit seperti kalium, natrium, kalsium dan fosfor.

 Berikut adalah Komposisi dari urine :
* Air 95%
* Uretra, Amonia dan Ureat
* Garam
* Bilirubin dan Biliverdin
* Zat-zat yang berlebihan dalam darah

Kelainan-kelainan pada ginjal :
12 Contoh Kelainan Penyakit pada Ginjal
Kelainan Penyakit pada Ginjal – Pada tulisan ini akan dibahas beberapa Kelainan Penyakit pada Ginjal yang disertai penyebabnya dan juga cara penanggulangannya, simak uraian Kelainan Penyakit pada Ginjal berikut ini:
  1. Albuminuria, adalah terdapatnya / adanya albumin dan protein lain dalam urine. Terjadinya albuneria menunjukkan terjadinya kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal.
  2. Nefritis adalah kerusakan pada glomelorus akibat infeksi kuman, biasanya karena bakteri Streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan menderita uremia ( masuknya kembali asam urine dan urea ke pembuluh darah ) dan edema ( penimbunan air di kaki karena reabsorsi air terganggu ).
  3. Polyura yaitu urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer karena kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorsi sangat rendah atau gagal.
  4. Oligouria adalah bila urine yang dihasilkan sangat sedikit karena kerusakan ginjal secara total.
  5. Batu ginjal , terbentuk karena pengendapau garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
  6. Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urine.
  7. Hematuria, adalah ditemukannya sel darah merah pada urine.
  8. Ketosis adalah ditemukannya keton di dalam sel darah.
  9. Gagal ginjal tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah, penyebab : nefritis (radang ginjal), akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah dan pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal.
  10. Diabetes Insipidus tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat),penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH), akibat : sering buang urine dan pengobatan : pemberian ADH sintetik
  11. Diabetes Melitus tanda : kadar glukosa darah melebihi normal penyebab : kekurangan hormon insulin, akibat : luka sulit sembuh pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah
  12. Kencing Batu tanda: sulit buang urine  penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar laser.

Macam macam penyakit pada ginjal :
1.    Pyelonephritis
Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal, dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat menyebabkan infeksi.
2.   Glomerulonephritis
Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant), atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.
Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan “-itis” menandakan luka peradangan, dan glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata sempit, penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal dan kemudian semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun demikian, terdapat bukti yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara langsung karena satu penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan sistem kekebalan tubuh, dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya protein asing (antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular. Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi kompleks.
3.  Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah besar.
Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.

4.     Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang merusak korteks (bagian luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.
Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal ginjal dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal termasuk gagal jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam dibandingkan biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang. Kerusakan saraf dapat pula terjadi
5.   Penyakit Ginjal Akut
Macam macam penyakit ginjal yang pertama ini dikarenakan ada tiga gejala. Gejala pertama penyakit ginjal ini adalah disebut dengan pre renal yaitu muntaber kemudian pendarahan. Kemudian penyebab kedua penyakit ginjal ini disebut renal yaitu muka yang sembab, lalu terjadi pembengkaan pada kaki, tekanan darah yang terus meningkat dan rasa nyeri pada bagian pinggang serta warna air kencing (urine) yang kemerahan.
Kemudian, gejala penyakit ginjal ini yang terakhir dinamakan post renal yaitu terjadinya penyumbatan pada saluran untuk buang air kecil yang meliputi kencing batu, pembekuan darah, adanya tumor, dan sebagainya. Kemudian gejala atau tanda yang lain adalah rasa nyeri pada pinggang, air kencing yang merah atau tidak bisa kencing dalam jangka waktu yang cukup lama.

B.   Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat dipermukaan tubuh. Kulit mempunyai fungsi utama yaitu mengeluarkan keringat. Selain itu kulit juga mempunyai fungsi lain yakni :
a.        Pelindung tubuh dari kerusakan
b.       Tempat penyimpanan kelebihan lemak
c.        Tempat pembuatan vitamin D
d.       Sebagai indera peraba
e.        Sebagai pengatur suhu tubuh

Berikut adalah bagian-bagian dari kulit :
1)     Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis (Kulit Ari) adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis sekali, Epidermis terdiri dari :
a.        Lapisan Tanduk
Lapisan Tanduk adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang mati dan tidak terdapat pembuluh darah.
b.       Lapisan Malphigi
Lapisan Malphisi adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang hidup dan mengandung pigmen yang memberi warna pada kulit.


2)     Kulit Jangat
Kulit Jangat (Dermis) memiliki beberapa lapisan diantaranya adalah :
a.   Pembuluh Kapiler => Untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
b.   Kelenjar Keringat => Untuk menghasilkan keringat.
c.   Kelenjar Minyak => Untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengerut.
d.   Kantung Rambut => Memiliki akar, dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.
e.   Ujung-Unjung Syaraf Peraba

3)     Jaringan Kulit
Jaringan Ikat memiliki pembatan yang jelas yaitu mulainya terdapat sel lemak. Lapisan lemak berfungsi melindungi tubuh, dan sebagai sumber energi cadangan.

Bagaimana kulit mengatur suhu tubuh ?
* Pada saat suhu dingin, pembuluh darah mengerut, rambut mengerut. Karena pembuluh darah mengerut, maka pori-pori ikut mengerut. Sehingga keringat tidak keluar.
* Pada saat suhu panas, pembuluh darah melebar, rambut turun. Karena pembuluh darah melebar, maka pori-pori melebar. Sehingga keringat keluar.

Kelainan-Kelainan dan Penyakit pada Kulit (Skabies, Eksim, Jerawat, Biang keringat)
Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai sebab. Beberapa kelainan dan penyakit pada kulit, sebagai berikut.
a.    Skabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
b.   Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis.
Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik
c.  Jerawat
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anakanak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
d. Biang keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada.
Agar kamu tidak terkena biang keringat, aturlah ventilasi ruangan dengan baik. Selain itu, jangan berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika kamu sudah terlanjur terserang biang keringat, taburkan bedak di sekitar biang keringat. Apabila bintikbintik biang keringat sudah mengeluarkan nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

C.  Hati
Hati terletak didalam rongga perut disebelah kanan, tepat dibawah difragma. Fungsi utama Hati adalah mengeluarkan empedu. Selain itu fungsi lain dari hati adalah :
a.     Menawarkan racun yang masuk kedalam tubuh
b.     Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
c.     Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
d.     Tempat pembentukan protombin menjadi trombin
Berikut adalah bagian-bagian dari kulit :
1)     Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis (Kulit Ari) adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis sekali, Epidermis terdiri dari :
a.        Lapisan Tanduk
Lapisan Tanduk adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang mati dan tidak terdapat pembuluh darah.
b.       Lapisan Malphigi
Lapisan Malphisi adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang hidup dan mengandung pigmen yang memberi warna pada kulit.


2)     Kulit Jangat
Kulit Jangat (Dermis) memiliki beberapa lapisan diantaranya adalah :
a.   Pembuluh Kapiler => Untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
b.   Kelenjar Keringat => Untuk menghasilkan keringat.
c.   Kelenjar Minyak => Untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengerut.
d.   Kantung Rambut => Memiliki akar, dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.
e.   Ujung-Unjung Syaraf Peraba

3)     Jaringan Kulit
Jaringan Ikat memiliki pembatan yang jelas yaitu mulainya terdapat sel lemak. Lapisan lemak berfungsi melindungi tubuh, dan sebagai sumber energi cadangan.

Bagaimana kulit mengatur suhu tubuh ?
*           Pada saat suhu dingin, pembuluh darah mengerut, rambut mengerut. Karena pembuluh darah mengerut, maka pori-pori ikut mengerut. Sehingga keringat tidak keluar.
*           Pada saat suhu panas, pembuluh darah melebar, rambut turun. Karena pembuluh darah melebar, maka pori-pori melebar. Sehingga keringat keluar.

Kelainan-Kelainan dan Penyakit pada Kulit (Skabies, Eksim, Jerawat, Biang keringat)
Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai sebab. Beberapa kelainan dan penyakit pada kulit, sebagai berikut.
a.    Skabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
b.   Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis.
Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik
c.  Jerawat
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anakanak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
d. Biang keringat
  Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
   Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada.
Agar kamu tidak terkena biang keringat, aturlah ventilasi ruangan dengan baik. Selain itu, jangan berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika kamu sudah terlanjur terserang biang keringat, taburkan bedak di sekitar biang keringat. Apabila bintikbintik biang keringat sudah mengeluarkan nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

C.        Hati
               Hati terletak didalam rongga perut disebelah kanan, tepat dibawah difragma. Fungsi utama Hati adalah mengeluarkan empedu. Selain itu fungsi lain dari hati adalah :
a.     Menawarkan racun yang masuk kedalam tubuh
b.     Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
c.     Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
d.     Tempat pembentukan protombin menjadi trombin

Hati merupakan kelenjar terbesar yang kita miliki. Salah satu fungsi pentingnya berkaitan dengan sistem ekskresi.
Dalam pembongkaran eritrosit, hemoglobin dari eritrosit akan dipecah menjadi hemin, Fe, globin. Globin akan digunakan untuk metabolisme protein lagi atau untuk membentuk hemoblobin baru. Fe disimpan di dalam hati, kemudian dikembalikan ke sumsum tulang, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin. Selanjutnya, akan dioksidasi menjadi urobilin yang akan memberi warna urine ataupun tinja menjadi kekuning-kuningan.

Beberapa Penyakit Hati antara lain :
*      Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus) Yaitu ditularkan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
*      Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
Alkohol bersifat toksik terhadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit pada hati.
* Genetik atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
* Gangguan Imun (misalnya hepatitis autoimun) Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun umumnya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan yang kronis.
*      Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma) Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuatan plastik), virus, dll. Aflatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat mengkontamisani makanan selama penyimpanan, seperti kacang-kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dan C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.
Bentuk perhatian pada HATI dapat kita lakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit hati.
Beberapa penyakit hati yang umum terjadi dan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi  :
1.      HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Virus merupakan penyebab hepatitis yang paling sering, terutama virus hepatitis A, B, C, D dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A & E dapat sembuh, sebaliknya hepatitis B & C dapat menjadi kronis. Virus hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis hepatitis karena penderita hepatitis sering tidak bergejala atau gejala tidak khas.
Pemeriksaan untuk hepatitis akut :
*    Enzim GOT, GPT
*    Penanda hepatitis A (Anti HAV IgM)
*    Penanda hepatitis B (HBsAg, Anti HBc IgM)
*    Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
*    Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM)

Pemeriksaan untuk hepatitis kronis  :
*    Enzim GOT, GPT
*    Penanda hepatitis B (HBsAg, HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA)
*    Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
Penanda imunitas :
*    Anti HAV
*    Anti HbsAg

2.     SIROSIS HATI
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.
Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).
Pemeriksaan untuk mendeteksi sirosis hati : Enzim GOT, GPT (rasio GOT/GPT > 1), Waktu Protrombin, Protein Elektroforesis.

3.      KANKER HATI
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker hati : AFP, PIVKA II

4.      PERLEMAKAN HATI
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Pemeriksaan pada perlemakan hati : Enzim GOT, GPT, Fosfatase Alkali.

5.      KOLESTASIS DAN JAUNDICE
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.
Pemeriksaan untuk kolestasis dan jaundice : Fosfatase Alkali, Gamma GT, Bilirubin Total, Bilirubin Direk
6.      HEMOCHROMATOSIS
Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik/keturunan.
Pemeriksaan laboratorium untuk hemochromatosis : Transferin, Ferritin.
TIPS bagi Penderita Penyakit Hati
*    Diet seimbang. Jumlah kalori yang dibutuhkan disesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas. Pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah protein.
*    Banyak makan sayur dan buah serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk
mencegah sembelit
*    Menjalankan pola hidup yang teratur
*    Konsultasi dengan dokter Anda
TIPS Mencegah Hepatitis
*      Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan

*      Menghindari penularan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
*      Bila perlu menggunakan jarum yang disposable/sekali pakai
*      Pemeriksaan darah donor tehadap hepatitis virus
*      Program vaksinasi hepatitis B

D.   Paru-Paru
Paru-paru berfungsi mengeluarkan CO2 dan H2O sebagai sisa proses respirasi. Paru-paru manusia. Sebagai alat respirasi, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan CO2 dan H2O.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit pada paru-paru

1.          Pneumonia (radang paru-paru)
Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.

Penyebab :
Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti flu.
Penyebab lain meliputi berbagai jenis bakteri juga virus seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang mikroorganisme seperti protozoa dan jamur.

Gejala :
Gejala utama adalah batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan kesadaran menurun.

Pengobatan :
Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik.

2.         Penyakit Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

Penyebab :
Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.

Gejala :
Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Penyakit ini terjadi sering kali pada orang berusia menengah atau lebih tua dan dapat menjadi serius atau bahkan menyebabkan kematian pada orang pada yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3.         Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.

Gejala :
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.

Penanganan :
Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan dada) melalui dinding dada. 

No comments:

Post a Comment